Dalam proses pembelajaran dan pelatihan seseorang sudah dimulai sejak manusia lahir di dunia dan pada akhirya masuklah kedunia pendidikan formal maupun non formal bahkan ketika selesai dari pendikan tersebut karena ketahuan dirinya atas kepintaranya dan kepandaianya masih kurang ketika terjun di masyarakat masih membutuhkan pembelajaran dan pelatihan dengan alam dan masyrakat.
Terlepas dari masalah Kepercayaan dana agama, ketika seseorang dalam masyarakat menemukan maslah dalam kehidapanya di masyarakat maka seseorang menyadari bahwa kehadiran orang lain itu sangat berarti demi untuk sekedar berdiskusi berembuk dan berbagi dengan harapan akan menghasilkan sebuah solusi untuk bagaimana cara menuju keberhasilan dan kesuksesan. Salah satu keberhasilan seseorang dalam menekuni karyanya sehingga menemukan titik sukses yang luar biasa seperti kesuksesan yang di capai oleh pencipta aplikasi media sosial Facebook Mark Zuckerberg pada Februari 2004, sehingga tidak sedikit orang orang di seluruh pelosok dunia mengintip mencermati dan memantaunya dan akhirnya munculah generasi generasi pencipta apliaksi media sosial lainya yang semuanya terinspirasi dan terperdaya oleh seorang tokoh dunia dari Amerika tersebut.
Terlepas dari masalah meniru hasil cipta karya orang lian itu baik atau tidak, sebuah pembelajaran proses dari orang yang berhasil membangun bisnisnya atau atas hasil cipta karyanya itu hal yang sangat wajar, sehingga akan menjadikan motivasi dan penyemangat bagi yang sedang melakukan proses pembelajaran, bahkan tidak sedikit orang mencari biografi secara detail seoarang Mark Zuckerberg atas kesuksesanya agar dapat meniru cara proses keberahsilanya seorang Mark Zuckerberg, dalam hal ini keberadaanya sebagai bukti bahwa seorang Mark Zuckerberg telah terbukti ada manfaatnya untuk orang lain yang ada di sekitarnya maupun orang orang di seluruh pelosok dunia. Menyadari akan proses menuju keberhasilanya, bagi Mark Zuckerberg menjadikanaya sebuah motivasi untuk meningkatkan kemampuanya untuk lebih dalam menggali kemampuanya di dunia media sosial hingga sampai saat ini artikel di tulis berhasil sukses dengan munculnya media sosial baru yang bernama WhatsApp salah satu bukti kretivitas seseorang tidak ada batasnya selama umur masih di kandung badan. Seorang Zuckerberg maenyadari adalah sebuah motivasi ketika ada banyak orang yang mencoba mencuri ilmunya sehingga tidak meyempatkan diri untuk mengkedirdilkan dirinya dengan memprotes atau menuntut orang lain tersebut, menyadarinya itu haknya dan tidak mahu menyibukan dirinya untuk mengurusi dan melayani orang orang yang menguntitnya bahkan sampai membencinya malah sebaliknya merupakan sebuag kebanggan bahwa dirinya telah menjadi tokoh yang sudah diperhitungkan di ranah dunia. Selain daripada itu seorang Zuckerberg tidak bernai atau tidak mau menegur kepada penguntitnya bukan karena masalah takut ataupun tidak ada keberanian untuk bersikap, namun karena menyadari bahwa dirinya bukan siapa siapa sama sama manusia biasa ciptaan sang pencipta bahkan meyadari setiap manusia tanpa kecuali berhak untuk sukses berhak untuk menikmati hudup yang layak karena di mata sang pencipta manusia adalah sama, sehingga seorang Zuckerberg menyadari tidak mempunyai hak untuk mengatakan “SAYA TIDAK SUKA ANDA MELIHAT KEBERHASILAN SAYA” disinilah salah satu bukti letak kerendah hatian seoarang Zuckerberg sangat jauh dari kesombongan dan keangkuhan sehingga rasa keakuan dan keegoan tidak dapat terbaca jika ada, bahkan jika dilihat penampilan penampilan foto fotonya mencerminkan seorang yang mempunyai kepribadian yang randah hati dan jauh dari kekerdilan jiwa.
Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa kesuksesan seseorang dengan bagaimanapun segala cara yang di lakukan dan apapun yang di terapkan tidak akan membawa dan manghasilkan kesuksesan yang hakiki tanpa adanya peran sang pecipta alam semesta
Copas dengan link asli adalah bijak