Instruktur LPK AQUARIUS

Instruktur LPK AQUARIUS

Di lembaga inililah pertama kali saya mendapatkan suatu pekerjaan yang riil mendapatkan hasil atau gaji yaang dapat saya terima setiap bulan sebaga instruktur komputer.

Barawal dari saya mengikuti kursus lembaga Pendidikan Ketrampilan Komputer (LPK) Aquarius dengan mengambil paket  Komputer WS ( Wordstar) selama 3 bulan,  yaitu  software pengolah kata yag saat itu kira kira tahun 1990 baru ngetrend dimana sofware aplikasinya cukup disimpan di dalam sebuah media disket semacam piringan hitam tipis, sehingga mendapatkan sertifikat komputer Wordstar setelah mengikuti ujian dan dinyatakan lulus oleh lembaga tersebut walaupun  sertifikat yang saya dapatkan adalah sertifikat lokal, namun tetap merasa senang dan bangga mendapatkan sertifikat itu, Oya waktu itu di ajar atau di bimbing oleh instruktur handal dari lembaga tersebut yaitu oleh Bapak Karsono,

Setelah satu paket Wordstar selesai, saya mendftarkan lagi kursus degan mengambil paket Lotus 123 sebuah sofware pengolah angka yang ngetrend saat itu, pembelajaran ini juga di tempuh dalam waktu 3 bulan dan di sini saya juga mendapatkan sertifikat Lotus 123 setelah mengikuti ujian,
Setelah dua paket saya kuasai maka saya melanjutkan mendaftar kursus komputer mengambil paket pengolah data yaitu sofware dBase III dalam waktu 3 bulan juga dan mendapatkan ijazah juga setelah pembelajarn selama 3 bulan dan setelah mengikuti ujian lokal yang diadakan oleh lembaga,
Pembelajaran kursus Lotus 123 dan dBase III+ di pandu oleh Instrukur muda cakep cantik, kelihatanya beliau baru saja lulus dari Pendidikan Komputer di ICPY ( Istitut Computer Perusahaan Yogyakarta) , yaitu mbak Pon ( Mbak Poniyem)
Berhubung karena persediaan paket sofware saat itu sudah habis, maka saya tidak mempunyai kegiatan, dan berhubung saya sudah mengantongi 3 sertifikat Komputer dengan nilai yang pas pasan maka saya berpikir bagaimana caranya untuk meningkatkan ketrampilan saya tersebut, supaya libih baik walaupun nilai yang tertera di sertifikat pas pasan tersebut, akhirnya walaupun masa kursus sudah selesai saya tetap bermain ke tempat kursus tersebut, dan kebetulan saya sudah kenal akrab denga Mbak Pon sebagai instruktur waktu itu, sehingga saking akrabnya saya berani tanpa harus berpamitan untuk booting ( menghidupkan komputer) waktu itu hanya untuk mengulang ulang belajar dan mencoba coba dari Operating System (DOS), Wordstar, Lotus serta dBase III+ andalan sofware masa itu. Dengan seiring waktu berjalan rupanya Bos besar Bp H Soedaryanto pemilih lembaga memperhatikan  ulah saya , cuman beliau diam dan diam, namun ketika di rasa mungkin saya yang keterlaluan, masa kursus sudah selesai, tapi kok masih aktif seperti siswa kurus yang lain bahkan melebihi maka ketika saya sedang asik asiknya duduk didepan komputer saya di teriaki sama Bos besar tesebut dengan kalimat ” Hei siapa kamu ? Kamu sudah lulus ngapain kamu disitu? ” Saat itu aku langsung kemas kemas pulang sambil cengar cengir juga heheheh , Maafkan saya Pak Yan 😀
Keesokan harinya saya tidak kapok masih datang lagi dan melakukan aktifitas yang sama, saya masuk ke ruang kursus (Lab) melihat ada Komputer kosong atau tidak, setelah ada yang kosong langsung saya ektion kalo nggak ada yang kosong biasanya saya nongkrong di resepsionis nunggu di sana samapai 2 jam kemudian untuk ganti sesion,

Anehnya ketika saya sedang duduk aktif didepan komputer di hari setelah saya mendapatkan teguran dari Bos besar , setelah itu tanpa sepengetahuan saya ternyata bos besar suka melihat dan mengetahui kalo saya tidak kapok setelah mendapat teguran tadi, tapi beliau tidak pernah menegor lagi, walaupun pura pura cuek atau pura pura tidak melihat, Jadi lucunya disini, yang sungkan atau malu kok malah pemilik kursusnya bukan saya yang cuman nunut, heheh yang gebangeten tuh aku atau beliau ya …

Stelah berjalan sekian hari sampai saya sempat membantu Mbk Pon mengajari peserta kursusu yang lain dan saat itulah saya mendapatkan peningkatan ketrampilan tentang sofware softwar tersebut, dan hal ini pun atas kemahuan saya pribadi  tidak karena di suruh oleh Mbak Pon, dan akhirnya suatu ketika saya di bertahu sama mbak Pon kalau  Lembag sedang menambah Tenaga pengajar untuk cabang cabang barunya, akhirnya saya di sarankan untuk mencoba mengajukan lamaran pekerjaan di lembag tersebut dan di terima di tempatkan di LPK AQUARIUS cabang Pekalongan dengan Kepala Cabangnya saat itu Bapak Sapto Winarno dengan waklinya Bapak Sapto Yogadi, dengan Istruktur seniornya Bpak Margono dan Mbak Kelik, Saat inilah pertamakali saya bekerja dengan gaji bulanan,

Pekerjaan baru saya nikmati dengan berbagai macam penyesuaian dalam segala bidang , dan di Cabang Pekalongan ini status saya sebagai Instruktutur Computer di Lab Komputer dan mengajar kelas program 1 tahun ICPY mengajarkan paket Wordstar selama 3 Tahun,

Setelaha 3 Tahun berjalan saya dipercaya oleh Piimpinan cabang untuk membuka cabang baru di Comal dengan nama AQUARIUS COMAL COMPUTER yang otomatis saya sendiri sebagai kepala cabangnya , mulai saat ini saya mulai mengausahi bagai mana cara menjalankan usaha LPK atas bimbingan senior seniar saya.

Tepat tahun 1995 umur saya 25 tahun saya menikah dan istri saya kebetulan menguasahi materi Akuntansi, akhirnya Istri saya, saya ikut sertakan menjadi Tenaga pengajar pada lembaga, Berjalan satu tahun saya mengelola Cabang Comal akhirnya saya dan istri saya dimutasi ke LPK cabang Salatiga bersama istru juga tentunya karena di cabang tersebut LPK dinilai oleh bos besar sangat lambat perkembanganya .

Pindah ke cabang Salatiga saya sudah bersama istri dan anak pertama saya yang masih bayi, Dicabang baru saya melakukan seperti yang pernah saya lakukan di cababang baru Comal dan akhirnya  di berikan kelancaran, sehingga smapai kekurangan tenaga pengajar Setir mobil, akhirnya saat inilah saya terpaksa berperan ganda sebagai instruktur komputer  sekaligus Instruktur Setir mobil, padahal terus terang saja, waktu itu saya sendiri masih belum mahir mengemudukan mobil, Tapi itu sudah konskuensi saya ketika saya menawarkan sebuah produk maka saya bertanggung ajwab untuk mengatasinya setelah mangajukan permintaan isnstruktur setir mobil, tapi Aquarius pusat saat itu sangat padat dan terbatas , akhirnya belakngan AQUARIUS cabang Salatiga dikirimi instruktur Komputer bukan intruktur Setir, alkhasil posisi saya bergeser fokus melatih stir mobil karena instruktur komputer sudah ada yang menggatikanya.

Hingga suatu ketika kejenuhan menjadi karyawan melanda diri saya dan saya dapat melihat untung ruginya bisnis LPK dan tidak lepas dari semakin besarnya kebutuhan hidup saya dan keluarga saya  alkhirnya saya memutuskan untuk keluar dari LPK AQUARIUS beserta istri dan berniat untuk membuka LPK sendiri da Kota sendiri kota Magelang, demi untuk memanfaatkan sisa umur produktif saya untuk merintus usaha sendiri demi masa depan

Dengan keminiman modal usaha akhirnya sekuat tenaga saya dan istri saya dapat mewujudkan mempynyai sebuah usaha sendiri dan mempunyai masa depan sendiri =, yang waktu itu saya membuka dan mendirikan sebuah usaha Lembag pendidikan Kursus dengan nama LPK KURNIA di Borobudur Magelang, Tak semudah dan tak sesimple seperti apa yang saya bayangkan semua berjuang sendiri antara saya dan istri tidak ada orang lain yang kebih senior menemani seperti dulu , berbagai macam rintangan, cobaan di lalui kami dan keluarga, Dan pepatah Berakit rakit kehulu berenang ketepian akhir saya alami juga, Akhirnya kami mempunyai sebuah lembaga pendidikan yang produktif, hasil dapat dapat digunakan untuk kehidupan saya dan keluarga bahkan lebih dari sekedar hidup,

Hingga akhirnya di pertengahan 2007 krisis moneter melanda NKRI secara total, harga kebutuhan hidup ganti harga, sementara pendapatan masayarakat biasa saja, maka sebagian besar masyarakat Indonesia kelabakan, kebingungan stres tidak ketinggalan juga warga magelang, sehingga melemahkan daya beli masyarakat untuk membiayai putra putrinya mengikuti pendidikan kusrsus , saat itu samapi penghujung akhir 2008 saya dapat bertahan dan akhirnya tutup alias gulung tikar bangkrut tidak ada peminatnya lagi dan tidak mampu membiayahi operasionalnya lagi,

Seperti yang anda pikrkan setelah itu kami tidak lagi memiliki pekerjaan dan usaha dan anak kami sudah dua waktu itu yang pertama kelas 4 SD yang kecil masih di gendong, waktu itu tidak memungkinkan untuk mencoba merintis sebuah usaha mengingat modal tidak ada, juga  daya beli masyarakt waktu itu sangat rendah akibat krisis moneter, akhirnya demi tanggung jawab saya sebagai seorang bapak menghidupi keluarganya saya hanya mempunyai modal dapat mengemudikan mobil, Untuk mengandalkan keahlian saya di bidan komputer WS Lotus123 dBase III plusnya, tidak mungin karena saya sudah tua tidak mungkin jadi keryawan kantoran,

Dengan bermodalkan ketekatan dan keberanian dan keterpaksaan tingkat dewa dengan modal SIM A akhirnya saya beranikan diri untuk melamar bekerja sebagai Bus pariwisata bus kecil 2/4 milik pak Heri dan akhirnya di terima walaupun saat itu belum pernah sama sekali saya menjalankan bus walaupun 3/4, namun pada akhirny SIM A saya di ketahu oleh pak Heri, dan beliau tidak memperbolehkan saya untuk melanjutkan bekerja jika SIM saya belum menjadi B1. dan saya berhenti lagi bekerja dan tidak berapa lama saya membuat SIM B1, namun saya tidak kembali ke Perusahaan Bus Pariwisata Pak Heri, saya mencoba melamar bekerja di Perusahaanya Pak Agus adiknya  yang mempunyai PO Sumberalam Kutoarjo, yiatu angkutan barang dengan armada truk tronton.

Hidup memang harus dan perlu di perjuangkan, keadaan apapun itu tetap nikmat dari Alloh SWT , keprihatinan hidup akan mendewasakan seseorang, itulah prinsip saya

 

Tinggalkan komentar