PERJUANGAN PANJANG

PERJUANGAN PANJANG YANG MELELAHKAN

1491579103_untitled-1
Masih teringat benar, kala itu 13 Apri 2010 Saya adalah wodeol panggilan akrabnya dengan nama asli saya Muhammad Abdulbar, turun dari angkudes (angkutan pedesaan) di sebuah pagi antara pukul 7.30 – 08.00 WIB pulang dari kerja mengemudikan bus malem dari perusahaan Bus HANDOYO Magelang  jalur magelang Cengkareng waktu itu. Pagi itu saya pulang dengan keberangkatan saya 2 hari yang lalu 11 April 2010 sore.
Dengan gaya anak terminal anak jalanan, saya turun dari angkot dan masuk pekarangan rumah yang di sambut tawa canda ceria istriku dan kedua anak perempuanku yang kala itu masih di kelas 2 SD dan 1 SMK. Dan istriku bernama Umroh Mahfudhoh adalah seorang Penjahit, sesampai di dalam rumah segera di sambut dengan kopi hitam kesuakaan ku yang di suguh oleh istriku dan setelah mandi dan segala macam saya buka dompet rutin aku kasih kan hsil kerjaku 1 PP Magelang Jakarta kepada istriku yang kadang Rp. 250.000 kadang 300.000, bahkan kadang gak ngasih apapun karena habis untuk perbaikan bus atau keperluan yang lain di jalan. Dan jika saya harus berbagi secara jujur apa adanya, tidak mungkan saya dapat memberikan uang sejumlah itu, karena aturan yang sebenarnya upah sopir bus malem Pulang Pergi Magelang Jakarta dari kantor PO Bus tdak lebih dari Rp 100.000 untuk kernet tidak lebih dari Rp 50.000. upah tersebut untuk biaya pribadi perjalanan pun tidak akan mencukupi. sehingga untuk mendapatkan uang lebih untuk di berikan kepada keluarga di rumah maka :
  • sebagai sopir harus bisa dan pandai menjalankan bus secara baik dan benar shingga mendapat sisa anggaran biaya untuk beli bahan bakar,
  • Mengambil penumpang di jalanan di luar agen, sehingga dapat menarik ongkos tanpa tiket bus, dan uang tarikan tidak di setorkan ke kantor
  • Menerima jasa paket dengan menjual ruang bagasi bus tanpa sepengetahuan Kantor, dan ongkas jasa paket tidak di storkan kepada kantor

Dari beberapa point tersebut di jumlahkan, di bagi rata antara 1 kernet 2 sopir, sehingga masing2 setiap pulang narik bus dapat membawa pulang uang seperti tersebut diatas. dan hal ini sebenarnya suatu pekerjaan atau cara yang tidak di benarkan oleh hukum negara maupun hukum agama, karena hal tersebut akan berakibat di pecatnya karyawan jika 3 poin tersebut di ketahui oleh pengurus/ kantor. hal itu membuktikan bahwa kreatifitas point di atas tidak di ijinkan oleh perusahaan.

Setelah di buatkan mimum kesukaan saya kopi htam dengan menghisap sebatang rokok , saya berabah di kamar sambil di temani istri dan kedua anak saya sebagai penghantar tidur sambila cerita senda gurau, akhirnya tak terasa saya sudah pulas tidurnya.
Setelah bangun dari tidur siang itu kira kira pukuk 15.00 saya mandi dan berangkat lagi kerja , pergi ke garasi ( Pol) untuk absen dan mengambil bus untuk ngetem diterminal Salaman untuk berangkat mengantar penumpang ke Jakarta seperti yang hari lalu saya lakukan.Screenshot_6 (1)
Dan akahirnya saya pulang lagi kerumah setelah pulang dari Jakarta dan memberikan uang hasil kerja lagi kepada istri, dan ternyata uang yang selalu saya berikan kepada istri tersebut tidak pernah ada sisa dan selalu habis untuk kebutuhan hidup keluarga ( bayar listrik, bayar air, rukun tetangga, transpot anak sekolah, dll). Rutinitas ini saya lakukan setiap hari walaupun dengan hasil yang sangat pas pasan, resiko yang sangat besar yang tidak sebanding dengan hasilnya karena tidak ada pekerjaan lain yang dapat saya kerjakan. Dan profesi sebagai sopir bus saat itu di temapat saya adalah profesi/ pekerjaan yang bergengsi dengan latar belakang rendah seperti saya, dengan bukti bahwa setiap ada penerimaan sopir bus, tidak sedikit yang mau membayar antar 1 jt s/d 2 jt agar dapat di terima sebagai sopir bus.
Ketika di saat pulang dan ada dirumah kadang saya iseng dan sering juga main di WARNET untuk sekedar klik sana klik sini gak tahu mau ngapain, dan singkat cerita ujung ujungnya saya seneng dan kecanduan facebookan . Dan semenjak itu saya ketika ada di rumah seringnya nongkrong di warnet untuk facebookan, bahkan sangking seringnya sampai sampai pemilk warnet sungkan, sehingga saya sering di berikan fasiltas free bermain internet alias gratis, dan setahu saya pemilik warnet ini namanya adalah AQIB alysya adalah tetangga saya sendiri .
Suatu ketika AQIB menemui saya dan bilang ke saya bahwa saya lebih baik ikut serta mempelajari desan grafis yang saat itu sedang dia pelajari juga. Waktu itu saya gak merespon apa yang dia katakan karena saya merasa bahwa saya sudah mendapatkan pekerjaan yang nyaman selama ini yaitu sbagai sopir Bus malem. Tapi rupanya dia tidak bosan setiap saya main ke warnet, AQIB selalu mengajak saya untuk di ajari desain grafis, dan saya pun tidak meresponya lagi. Rupanya AQIB sudah mulai risi dengan saya dimana saya adalah orang yang sudah tua tapi mulai kecanduan Facebook, sehingga AQIB selalu bawel kepada saya agar saya mau belajar desain grafis , tapi lagi lagi saya tidak pernah meresponnya.
Suatu ketika di awal tahun 2012, saya mulai terjaga, ketika saya mendapat laporan dari istri saya bahwa anak saya yang pertama yang sedang sekolah di SMK tidak dapat mengikuti TES Semester karena ternyata SPP belum dibayarkan selama 5 bulan, karena memang hasil saya dari sopir bus malem hanya habis untuk di makan tidak mencukupi untuk membayar sekolah. Akhirnya saya dan istri saya berunding untuk menyikapi anak partama saya karna tidak dapat nomer test tersebut, Akhirnya kami sepakat untuk mengambil anak kami dari sekolah, mkarena waktu itu memang kami benar benar tidak ada uang untuk membayar menutupi SPP selama 5 bulan tersebut. Akhirnay di esuk harinya istri saya berangkat ke Sekolah dimana anak saya menuntut ilmu, untuk menghadap kepala sekolah, setelah berbicara panjang lebar yang intinya menyampaikan hasil kesepakatan kami , ternyata Pihak Sekolah tidak mengijinkan jika anak saya di ambil, pihak sekolah memberikan dispensasi dan dapat mengikuti tes seperti anak anak yang lainya. Benar benar peristiwa yang sangat menyedihkan krena ini menyangkut buah hati kami. Saya pribadipun tidak bisa membayangkan seandainya pihak sekolah tidak memberikan dispensasi tersebut, yang pasti akan menjadi pukulan mental yang berat untuk anak saya, untuk itu dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada pihak sekolah.  Berawal dari itu saya bepikir untuk mencari penyelesain bagaimana saya harus dapat mencukupi kebutuhan keluarga mulai dari makan sehari hari hingga biaya pendidikan anak. Dan saya sama sekali tidak berharap mendapatkan dispensasi yang kedua,  Dan saat itu pula saya masih aktif sebagai seorang sopir bus malam .
Akhirnya suatu ketika saat saya main ke tempat WARNET tempat AQIB yang tidak jauh dari rumah saya, tiba tiba AQIB serta merta memaksa saya untuk duduk di depan computer pribdinya, dimana saat itu layar monitor sudah posisi pada layar editor setelah saya tahu saat ini adalah layar editor dari software COREL Draw salah satu perangkat lunak aplikasi untuk sarana untuk membuat desain grafis dan mulai saat itu saya paksa diri sendiri untuk mencoba belajar. Memang bukan pekerjaan mudah tidak semudah seperti membalikan telapak tangan, seorang sopir bus malam yang gila di jalan yang suka seenaknya jalan di jalan raya yang diolah sehari harinya hanya sbilah setir dan tongkat presneleng, dan sekarang yang saya hadapi adal tombol tombol kecil pada keyboard dan mouse yang tentu saja cara menggerakanya harus jauh lebh halus beda dengan cara menggerakan tongkat presnelleng. Benar benar sebuah perjuangan yang luar biasa yang saya lakukan selama kurang lebih 3 bulan dengan berbagai realita saya jalani, kadang merasa putus asa karena merasa tidak mampu dan tidak sabar, tapi ketaka teringat raut wajah wajah istri dan kedua anak perempuan saya, kadang tak terasa semapat meneteskan air mata, sehingga saya ter motifasi untuk lebih giat dan sabar untuk mempelajari sofware untuk desian grafis tersebut. Dan benar lama kelamaan tangan saya mulai lemas nulai luewes megang mouse dan pelan pelan dapat mengerti dan memahami apa yang di ajarkan oleh temanku pemilik warnet tersebut.

Satu bulan kurang lebih saya belajar coreldaraw dan mulai paham dengan menu dan perintahnya, akhirnya saya di anjurkan untuk mengikuti kontes logo di 99 design, dan sebelumnya saya di buatkan akun oleh teman saya AQIB, dan benar saya sudah mulai mengukuti kontes logo tetap dengan pantauan teman saya AQIB.

AbdulbarKepuasan yang tak ternilai harganya bukan masalah uang yang saya dapatkan, akhirnya pada bulan yang ke 3 dari saya mulai belajar, akhirnya saya memenangkan kontes desain logo dengan hadiah sebesar $ 400 ( Rp 3.800.000,- saat itu) dan dalam tempo 10 hari dari kemenangan saya setelah melalui beberapa proses akhirnya 10 hari kemudian hadiah tersebut bias saya cairkan dalam rupiah, sehingga saya dapat melunasi hutang SPP untuk anak saya selama 5 bulan yang tidak terbayar tersebut.
Saya dan keluarga tinggal di sebuah kampung/desa dengan penghasilan rata rata masyarakat saat itu sangat minim dan ketika saya mendaptkan hadiah dari kemenangan kontes saya sebesar $400 otomatis tanpa harus di publikasikan akhirnya cepat menyebar sehingga masyarakat menegetahui hal tersebut.
Dan sejak saat itu, tanpa adanya ajakan, himbauan  banyak teman2 tetangga dari berbagai kalangan berbagai lapisan banyak yang termotivasi ingin mempelajari desain grafis seperti yang saya lakukan. Dan dari teman teman tersebut sehingga meningkat ke semua lapisan masyarakat desa atau kampung untuk mempelajarinya, sehingga kadang rumah saya menjadi tempat berkumpulnya teman teman untuk belajar bersama dan berbagi/ sharing tentang ilmu desain grafis.
Rumah saya saat itu kecil dengan tembok yan masih kelihatan batu merahnya tidak muat menampung teman teman yang main di temapt saya, akhirnya saya berembuk dengan istri , dari hasil kemenangan saya waktu itu sbagian saya berani membelu CPU bekas Pentium 4 denagn monitor tabung usang dengan modem pinjaman akhirnya saya dapat melanjutkan belajar sendiri di rumah . dan pada saat itu pula banyak tetangga teman juga pada melihat bagai mana cara saya malakuakan pekerjaan baru saya yang sedang saya pelajari, dan akhirnya satu per satu tetangga dan teman2 mencobanya.
Sejak kemenagan saya yang pertama selama lebih enam bulan saya tidak dapat memenangkan kontes lagi karena memang kawlitas ilmu saya memang sangat minim. Kemenagan pertama saya adalah 100% mukjizat dari Alloh SWT, tapi tidak masalah bagi saya, karena pada waktu itu saya masih exis di jalan menjalankan bus malem, dan untuk hidup makan kesehari harianku masih tertopang dari hasil kerja sebagai sopir. Setiap saya pulang dari Jakarta, saya selalu belajar Desain grafis denagn computer butut saya, dan selalu mencoba untuk mengikuti kontes walaupun hasil desain grafis saya masih di bawah standart, siapa tahu ada kemukjizatan lagi dari Alloh SWT,
Masih aktif sebagi sopir bus saya selalu mengikuti kontes logo sekalian sambil belajar, seiring perjalanan waktu pada suatu waktu saya memenagkan lagi dengan hadiah $200 ( Rp 1.800.000), dan sejak saat itu dan seterusnya dangan dibarengi semangat belajar yang tinggi dengan di bombing AQIB saya setiap bulan dapat memenagkan kontes logo minimal satu kali, dan dengan seiring perjalanan wkatu saya merasa kan tidak nyaman dengan kondisi rumah saya yang tidak cukup untuk menampung teman teman yang sering main di tempat saya shingga saya dapat mengembangkan rumah saya dan membangunya yang lebih besar dari sebelumnya agar teman teman dapat nyaman duduk di tempat saya, dan Alkhamdulillah Alloh mengabulkan keinginan saya , saya dapat memperbesar rumah saya sehingga semua teman saya adaptasi tongkrog di rumah saya tanpa mengganggu kenyamanan keluarga saya, Pembangunan rumah saya tersebut saya biayayi dari hasil kerja saya dari kontes logo desain grafis.
Pada saat saya memulai mengumpulkan material untuk membangun rumah , Keajaiban dari Alloh datang lagi yaitu saya memenangkan kontes logo dalam sebulan kadang bias 4 kali menang untuk setiap bulanya, sehingga pembangunan dapat bejalan dengann lancar, sesuai rencana, dan memamng pada saat ini pembangunan belum sempurna tapi sudah cukup nyaman untuk di jadikan tempat ngumpul teman teman atau masyarakat sekitar. Seiring berkembangnya waktu pada awal 2013 saya putuskan untuk berhenti menjadi sopir bus, dan focus menjadi PERAJIN LOGO, dan ternyata satu demi stau teman teman saya atau tenagga mulai kelihatan ada hasimnya, semakin banyak yang mengikuti kontes logo desain grafis seperti yang saya lakukan, dan sudah mulai banyak yang memenagkanya, walaupun mereka anak jalanan, buruh, tani, penjual bakso, peminum, tukang palak dll.
Suatu saat salah satu dari teman saya yang sedang mempelajari kontes desain grafis mendapat serangan dari orang lain dari luar desa saya yaitu denga cara meniru desain teman saya dan dikembangkanya manjadi lebih bagus sehingga teman saya kalah, dan sering terjadi copy konsep orang lain dalam kontes, mulaialah permasalahan muncul, persaingan tidak sehat antar teman dan antar desainer luar daerah muncul. Bahkan nyrais pernah sampai terjadi baku hantam dan perkelaian akibat konsep logo yang sama, Tapi Alkhamdulilah semua dapat di atasi bersama dengan kita duduk bersama berembug bersama, sehingga ada salah satu dari teman kami iseng iseng membuat grup di Facebook dengan nama REWO REWO. Dan semua teman teman semua yang ada di masukkan dalam grup, Adapun alasan nama grupnya REWO REWO adalah keberangkatan atau munculnya grup tersebut berasal dari sekelompok manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda beda baik social, budaya, agama, politik, profesi , Dan saat ini keanggotaan REWO REWO COMMUNTY yang terdata adalah lebih 250 orang. ditahun 2014
Desa saya adalah jalur wisata- Borobudur Dieng Wonosobo, tepatnya adalah desa KALIABU Kecamatan SALAMAN Kabupaten MAGELANG desa yang pada saat itu tekenal dengan premanya , Desa yang sudah di GARIS HITAM dari pihak PLORES setemapt karena sering terjadi dan melakukan pengkroyokan dengan desa lain dan juga ada yang suka melakukan pemalakan terhadap mobil dengan plat nomer asing di malam hari, Dan desa yang banyak menjadi buruh dan pembantu rumah tangga di Ibukota/ luar negeri sebagi TKI. Tetapi semenjak adanya REWO REWO COMMNTY, kesan desa kami yang dulunya sangar sudah hilang, Pemalakn tidak ada pengkroyokan juga tidak ada, kejahatan lain juga tidak ada, semua itu karena sebagian besar pemuda desa Kaliabu sudah tergabung dalam satu wadah komunitas yaitu REWO REWO COMMUNTY, Dan semenjak Komunitas kami mendapat kunjungan blusukan dari Bapak Dirjen HERI WALUYO dari Jakarta , Kami warga desa KALIABU mendapat sebutan DESAINER KAMPUNG sesuai judul dari Eagle Word Metro TV yag di prakarsai oleh Mas Antok dan Mas Amron Sambak kajoran Magelang dkk

Dengan keberadaan desa Kaliabu sebagai Kampung Desainer, kami warga Kaliabu khususnya REWO REWO Community menyadari dengan sesadar sadarnya bahwa keberadaan Kampung desainer atas peran sertanya senior senior  kami pertama ANdi Prastyo, Alfunt, anindito

Dan seandainya harus ada yang disebut sebagai seorang perintis Kampung desainer adalah Andi Prastyo, Alfun, ANindito tersebut,

———————————————

Dan pada akhirnya belakangan di temukan banyak yang yang mengakui/mengkliam bahwa si A, B,C,D,E,F… dst  telah yang merintis, sebgai sang perintis kampung design.

sosok

Tinggalkan komentar